Gomenasai Anime Smiley trisillumination: That's All Cause Ify Part 8

Selasa, 25 Desember 2012

That's All Cause Ify Part 8


“RAYYYYYYYYYYYYYY” Teriak Rio pake toa dari depan pintu rumahnya
“APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” jawab Ray tak kalah toanya, sambil berjalan menghampiri Rio yang tengah siap diatas cagiva putihnya.
“Lama amat kayak perawan loe” Kata Rio.
“Yee, gue kan ganteng” Kata Ray ngeles
“Gantengan gue” Kata Rio
“Cakepan gue”
“Manisan gue”
“Loe sepet”
“Pion catur”
“Item”
“Gondrong Jelek”
“Rese loe”
“STOOPPP” teriak Alvin dari atas cagiva hitamnya diluar gerbang rumah Rio
“Eh Alpin udah nyamper” Kata Rio
“Cepetan, pagi-pagi udah kampanye (??) loe” kata Alvin
“Nyeh, bego amat sih kak? Gue ama kak Rio lagi Orasi tau (-,-)” Kata Ray
“Ngek, makin gak nyambung” Kata Rio sambil menoyor Ray
“Orasi apa coba?” Tanya Alvin
“ORASI KEGANTENGAN KITA” Jawab Ray dan Rio kompak

***

“Yahhhhhhhhhh, gue sama kalian pisah kelas” Keluh Shilla pada d’V-miLe sambil melihat pengumuman kelas di mading
“Gak apa-apa lah Shill, kan istirahat masih bisa ketemu” Kata Acha menyemangati
“Iya, kan loe bisa kekelas kita” Kata Via dilanjut Agni
“Atau sebaliknya”
“Tapi tetep aja kita gak sekelas, gue gak ada temen, sedangkan loe berempat” Keluh Shilla
“Gak apa-apa Shill, toh kela kita gak begitu jauh loe IPA 1 kita IPA 2” Kata Ify menenangkan
“Iya-iya”
“Woyyyy, gue kelas berapa?” Tanya Cakka tiba-tiba
“Gak tau” Jawab Via
“Ngapain gue ngurusin punya loe?” Ucap Ify seenaknya
“Rese loe Py” Kata Cakka menoyor Ify
“Aduh, dasar acakkadut” Balas Ify menoyor Cakka
Cakka tidak menanggapi, mata, tangan dan pikirannya tengah berkonsentrasi menelusuri barisan nama-nama untuk mencari namanya.
“Yes ! IPA 1. Yah, gak sekelas sama kodok tapinya, sekelasnya sama si Item (-.-)” Kata Cakka seenaknya
WINGGGGGGHHHH....
WINGGGGGGHHHH....
Dua meteor #PLAKK# maksudnya dua tangan mendarat dikepala bagian belakang Cakka. Cakka menoleh, tampaknya duo Alvrio sedang tersenyum tanpa dosa.
“Nyeh, muka loe berdua, minta gue injek!” Kata Cakka seenaknya *CAKKA POV –huaaa, RISE and ALVZ bawa bambu runcing... Kaburrrrrrrr--*
“Omongan loe kagak diayak sih” Celetuk Ify
“Bawel dah loe” Gerutu Cakka.
“Yee, malah ribut. Gue kelas berapa emang Cak?” Tanya Rio
“Loe sekelas sama gue Yo, IPA 1. Kalo si Alvin IPA 2” Jawab Rio
“TIDAKKKKKK, ALVIN KITA BERPISAHHH!!!!” Teriak Rio histeris
“Apa sih loe?” Kata Alvin santai
“Dasar PUPBAY” Celetuk Ify yang langsung dibekap Rio
“Rihmmnpd*%$&^#jmahmmppghh” Ify berusaha berbicara karena mulutnya dibekap
“Yo, anak orang loe” Kata Alvin mengingatkan
“Eh iya” Kata Rio yang langsung melepaskan tangannya
“Ogeb loe, hampir mati gue” Kata Ify sambil menoyor Rio
“Hehehe, piss Fy. Loe lagian buka kartu gue” Kata Rio
“Hah? Emang tadi loe bilang Rio apaan? Alay? Lebay? Capcay? Fuyunghai? (-.-)” Tanya Cakka
“Apa sih? Nyambungnya kemakanan” Keluh Rio
“Lagian emang apaan?” Tanya Cakka
“Ahh, 2010 gak ada siaran ulang” Kata Rio ngeles
“Eh, berarti loe berdua sekelas sama Shilla ya?” Tanya Ify
“Shilla IPA 1? Emang loe kelas berapa?” Tanya Rio
“Iya. Gue ama Agni, Via, Acha sama kaya Alvin, IPA 2” Jawab Ify
“Yah pisah juga” Keluh Rio
“Lebay loe, beda ruangan doang kali, ruangannya juga sebelahan” Kata Ify
“Iya, tapi gak seru aja, dulu waktu kelas X kita sekelas bisa gokil-gokilan bareng” Kata Rio
“Sekarang malah bagus Yo, gak sekelas sama Ify, tandanya mengarahkan kita pada kewarasan” Celetuk Cakka
“Sial loe CiCakka, kesannya gue virusnya”
“EMANG” Jawab anggota d’V-mile lain dan d’Cavrionz
Ify manyun
“Yee, ngambek. Tapi serius, kelas kalo gak ada loe sepi” Kata Shilla
“Gak ada gue gak rame dong?” Kata Ify back to narsis
“Nyeh, baru dipuji narsisnya kumat” Kata Rio

***

“HUAAA....... TIDAKKKK.... masa gue sekelas sama Keke Kedondong” Kata Deva Histeris yang membuat seluruh pandangan mata mengarah padanya.
Deva Nyengir
“Biasa aja bisa gak Dev?” Kata Obiet sambil menutup kupingnya
“Gue syok Biet, syok” Kata Deva lebay sambil menggoyangkan bahu Obiet.
“Ahh lebay loe, serem gue!” Kata Obiet yang langsung menghindar
“GAK MUNGKIN.. GAK MUNGKIN TERJADI gimana dengan masa depan gue?” Teriak Ray tak kalah Histeris
“Kenapa sih Ray?” Tanya Lintar
“Loe hamil Ray? Kok bingung ama masa depan?” Tanya Deva seenaknya
“Ogeb loe Dev, masa Ray hamil?” Kata Obiet menoyor Deva
“Masa gue sekelas sama Oliv Oil Minyak Jelantah?” Kata Ray histeris
“Yaudahlah yang penting kita berempat sekelas” Kata Lintar
“Iya-iya”
“Gue kebayang tiap hari bakal ada perang dunia nih (-.-)” Kata Obiet
“Apa lawan apa Biet?” Tanya Lintar seperti menanyakan pertandingan bola
“Yee, emang liga euro apa. Itu tuh perang antar RAVIA dan KEVA” Jawab Obiet
“Lah, bukannya KEVA udah jadian? Kok perang?” Tanya Lintar polos
“Ishh dah si Gledek, atas dasar apa loe bilang gue ama Keke Kedondong Jadian?” Tanya Deva
“Waktu apel MOS?”
“Ahh, itu kan Cuma bercanda” Kata Deva
“Masa sih Dev? Padahal kemaren waktu ngeliat Keke sama Kak Ozy lagi bercanda, kerjaan loe malah berantakkan” Kata Ray
Jadi kemaren waktu LDKS, Deva dkk juga melihat OKE yang tengah bercanda
“Yeee, itu.. itu mah gue lagi gak mood aja” Kata Deva ngeles
“Iya gak mood liat Keke bareng Kak Ozy” Celetuk Obiet
“Apaan sih loe pada kok, jadi gue yang diledek?” Keluh Deva
“Ciee, ada something nih. Ehemm” Goda Ray
“Ngomong sekali lagi gue bacok loe” Ancam Deva

***

Cafetaria Cagvairs –Jam Istirahat-

“Shill, Yo, Kka. Kekantin bareng yuk” Ajak Ify
“Nyeh, gak usah teriak-teriak kali Fy” Kata Shilla
“Tau, kelas gue yang aman dan tentram. Langsung berisik” Kata Rio
“Yaudah lain kali gue gak nyamper lagi” Kata Ify ngambek dan jalannya agak dipercepat hingga tak begitu memperhatikkan jalan dan....
BRUKKK
Ify terjatuh dan sepertinya orang yang ditabraknya juga terjatuh. Dengan segera Ify bangkit dan membersihkan rok coklat muda motif bujur sangkar coklat tua, seragam kebanggaan cagvairs.
“Aduh maaf, lo gak apa-apa kan?” Ucap Ify tanpa menoleh orang yang ditabraknya karena sibuk dengan roknya. Ketika mengangkat kepalannya ternyata seseorang yang ditabraknya telah berlalu tanpa sepatah katapun meninggalkan Ify.
‘Oh God, perasaan apa ini? Kenapa tiba-tiba ada rasa amarah dan rindu dalam diri aku?’ Batin Ify
“Fy loe gak apa-apa kan?” Tanya Via menyadarkan lamunan Ify
“Hah? i.. iyaa gak apa-apa Fy” Jawab Ify gugup
“Loe kenapa Fy?” Tanya Rio
“Gue jatoh dodol” Jawab Ify kesal
“Gue tau, ada yang luka gak?” Tanya Rio
“Gak, Cuma rok gue doang kotor nih” Jawab Ify
“Yaudah lanjut, kekantinlah” Ajak Cakka

***

Sesampai dicafetaria, para anggota d’V-miLe dan d’CavrionZ langsung menghampiri sebuah meja yang paling besar dan panjang untuk ditempati kurang lebih 20 orang.
“Zy, ngikut ya?” Ijin Ify
“Duduk aja Fy, gue juga sendiri. Meja lain penuh” Balas Ozy ramah
Akhirnya para anggota d’V-miLe dan d’CavrionZ langsung menempati meja tersebut.
“Yo, loe janji nraktir gue kan? Bakso bu Sumi” Kata  Ify sambil menaikturunkan alisnya.
“Nyeh, gue pikir loe lupa” Kata Rio
“Eittss, loe udah janji”
“Iya-iya”
“Yee, loe berdua malah asyik sendiri, bayarin kita juga dong. Kan loe berdua kepilih jadi Kapten Varaway” Celetuk Cakka
“Bangkrut gue” Kata Rio
“Pelit loe”
“Bodo”
“Iya Fy, traktir kita dong” Kata Via dengan muka melas Rio
“Ogah”
“Ahh Ify, loe janji kan mau ngerayain bareng kita?” Kata Agni
“Iya, tapi ini kan ada d’Cavrionz juga” Kata Ify ngeles
“Ayolah Fy, traktir-traktir. Patungan ama Rio juga gak papa” celetuk Cakka seenaknya
“Nyeh, bangkrut gue” Kata Rio
“Okelah, daripada kita gak makan-makan. Gak ada salahnya gue traktir loe semua” Kata Ify pada akhirnya
“Yess” koor yang lain
“Yesss, neng Ipy baik dah traktir-traktir” Kata Ozy
“Mana? Loe semua mau pesen apa? Gue yang pesen” Tawar Cakka semangat.
“Yee, yang mau traktir Ify apa elo sih, semangat amat” Keluh Rio
“Yee, gak mau gue pesenin yaudah, sana pesen sendiri” Kata Cakka
“Yee, malah ribut. Kka, gue mie ayam sama jus jeruk” Pesan Ify
“Gue sama” Kata Rio, Alvin, Agni, Shilla
“Gue bakso aja deh sama es teh” Pinta Acha
“Gue ngikut Acha” Kata Via
“Gue Juga” Kata Ozy
“Oke, gue pesen dulu” Kata Cakka sambil menjauhi meja yang diduduki teman-temannya.
Tak berapa lama kemudian Cakka telah kembali bersama seorang ibu-ibu setengah baya yang membawa nampan penuh berisi pesanan d’V-miLe dan d’Cavrionz.
“Nih, mas, mba” Kata Ibu-ibu tersebut sambil membagi-bagikan isi nampan.
“Makasih Bu” Ucap anak-anak d’V-miLe dan d’Cavrionz.
Ibu-ibu itu hanya mengangguk kecil dan tersenyum lalu pergi menjauhi meja d’V-miLe dan d’Cavrionz. Ketika tengah asyik menyantap makanan masing-masing ada yang menepuk punggung mereka masing. Akhirya mereka terpaksa menghentikan kegiatannya masing-masing dan berbalik.
“Enak nih” Kata Ray
“Kak Ifyy, mau” rengek Deva
“Kak Ify traktir dong” Pinta Obiet
“Nyeh, kakak gue nih Biet, masa loe embat” Keluh Deva
“Yee, orang kak Ify, udah jadi kakak gue juga” Balas Obiet gak mau kalah
“Trus Kak Shilla mau loe kemanain?” Kata Deva
“Ya, gak dikemana-manain, disitu aja” Kata Obiet santai
“Yee, loe berdua berantem” Kata Ray “Kak Rio Jajanin gue (-.-)” Pinta Ray
“Rio aja ditraktir Ify” Celetuk Cakka
“Yee, payah loe kak. Masa ditraktir cewe” Ledek Ray
“Bukan gue doang, kita semua tau. Loe juga kalo ditraktir mau” Keluh Rio
Ray nyengir
“Kak, traktir aku dong” Kata Keke sambil merangkul Ozy
Sivia menepuk jidatnya, sedangkan Acha sudah gelisah ditempatnya melihat kejadian dihadapannya. Shilla mencoba berbisik ‘sabar Cha’. Deva menatap Keke dan Ozy dengan tatapan tajam. ‘Aduh, apa sih? Kok gue jadi kesel liat Keke kayak gitu’ Batin Deva
Suasana hening.
“Yaudah sana pesen aja, ntar aku bayar” Kata Ozy sambil tersenyum.
“Oke sip” Kata Keke sambil berlari menjauhi meja.
“Kak gue gimana dong?” Tanya Ray pada Rio
“Minta sana ama Ify” Kata Rio cuek
“Nyeh, kesannya gue emaknya” Kata Ify “Yaudah sana” Lanjutnya
“Ray doang nih” Tanya Obiet
“Iya loe semua, beserta temen-temen loe” Kata Ify kesal
“Yang bener kak? Loe gak minta gue untuk nari balet dulu kan?” Tanya Ray
“Loe mau?” Tanya Ify
“Kagak, ayo guys, cabutttt” Ajak Ray pada yang lain, Obiet, Lintar, Oliv, Oik dan Nova segera mengikuti Ray.
“Loe gak ngikut Dev?” Tanya Cakka
Deva diam
“Devaaa” Panggil Ify sambil menggoyangkan tangan Deva
“Ah, hah, gak, gue gak laper. Gue balik kekelas dulu” Kata Deva berbalik
“Kenapa tuh anak?” Kata Alvin akhirnya buka suara, karena Alvin dekat dengan Deva
“Gak tau” Kata Ify
“Gue susul deh” Kata Alvin yang langsung bangkit dari duduknya setelah mie ayamnya abis.
“Yaudah sana”
Akhirnya datanglah para kaum traktiran (??), dan langsung meduduki bangku yang kosong. Keke duduk dekat Ozy dan makan disebelahnya. Acha yang melihat pemandangan itu hanya bisa menghentakkan kakinya. Keke dan Ozy makan sambil sesekali bercanda hingga akhirnya..
BRAKKK, Acha menggebrak meja. Semua menoleh
“Kenapa Cha?” Tanya Via
“Gue belum ngerjain Fisika, gue kekelas” Pamit Acha seenaknya tanpa memandang kembali teman-temannya.
“Cha, tunggu Cha!” Panggil Agni sia-sia karena Acha telah berlari “Gue susul Acha” Pamit Agni sambil berlari menuju kelasnya
“Cemburu, menguras Bak Mandi nih, dua orang kena dampaknya” Celetuk Cakka
“Siapa Kak?” Tanya Obiet
“Yang pergi dua orang pertama” sambung Ify
“Kak Acha sama Deva?” Tanya Ray
“Emang kenapa?” Tanya Ozy tanpa dosa!
Via menepuk jidatnya “Ajib loe Zy, Ke. Salah paham mereka” Kata Via dengan nada yang tinggi, sambil pergi meninggalkan kafetaria.
“Jiahhh, pada pergi” Kata Ray
“Gue bayar dulu ya, Sorry guys gue tinggal” Pamit Ify sambil menarik Shilla
Yang lain hanya mengangguk.

***

Deva terduduk dibangku taman belakang, terdiam sambil memandang lurus kearah depan hingga ada yang menepuk bahunya.
“Loe kenapa Dev?” Tanya seseorang
“Eh elo Koh, gue gak papa” Kata Deva pada seseorang yang ternyata Alvin
“Gak mungkin, elo kesel ya?” Tanya Alvin yang juga duduk namun tidak mengarah pada Deva, pandangannya lurus kedepan seperti Deva.
“Gue gak tau”
“Loe kesel liat Keke deket sama Ozy ya?” Tanya Alvin
“Gak tau, yang jelas ada rasa sesek disini” Kata Deva sambil meletakkan tangannya didada
“Jiah, udah gede nih bocah” Kata Alvin, tersenyum
“Kenapa?”
“Loe cemburu Dev, loe suka sama Keke” Kata Alvin
“hah? Gak mungkin Koh, sama Keke Kedondong? Sarap kali”Kata Deva heboh
“Biasa aja kali, tapi terserah loe lah, mau loe pertahanin perasaan itu atau loe nyatain” Kata Alvin sambil bangkit dan pergi menjauhi Deva yang terpaku mencerna katakata Alvin barusan.

***

“Cha, loe salah paham” Kata Via sambil menghampiri Acha yang tengah dihibur Agni, butiran bening mengalir dipipi putihnya.
“Apalagi Vi? Pasti mereka pacaran Vi, Ozy dan ADEK loe” Kata Acha sambil menekankan kata yang dicapslock
“Cha, ini semua gak......”
“Udah Vi, gue gak mau denger lagi tentang mereka” Kata Acha tegas
“Tapi Cha...”
“Udah Vi, mending loe urus adek loe” Potong Acha
“Cha...”
“Gue bilang udah loe gak usah urusin gue, urus aja adek loe, takutnya adek loe disakitin sama Ozy juga” Bentak Acha
“Cha, loe itu bukan siapa-siapa Ozy. Kenapa loe marah-marah gini sih?” Kata Via dengan nada tinggi karena kesal.
“Gue tau, tapi loe juga tau sikap Ozy kegue, bahkan loe kasih semangat gue. Tapi tetep aja Ozy jadinya sama adek loe” Kata Acha
“Tapi loe juga gak bisa salahin Keke” Bela Via
“Oh iya gue lupa loe kakaknya” Sindir Acha dingin
Agni hanya terdiam melihat dua sahabatnya perang mulut, karena ia tau jika dia ikut campur maka masalah akan meluas. Untungnya keadaan kelas juga sepi karena anak XI IPA 2 sedang kekafetaria. Tak lama kemudian datanglah Ify dan Shilla.
“Loe kok pada diem-dieman gini?” Tanya Shilla
Tak ada yang menjawab, Via berlalu begitu saja meninggalkan teman-temannya.
“Vi, tunggu” Panggil Ify
“Biar dulu Fy” bisik Agni
Ify mengangguk

***

Via berjalan tergesa-gesa tanpa tujuan, hingga tidak memperhatikan jalan.
BRUKKK
Via terjatuh termasuk seseorang yang ditabraknya.
“Aduh, loe kalo jalan pake mata dong” Kata seseorang yang ditabrak Via
“Loe Ogeb amat sih, dimana-mana jalan pake kaki bukan mata” Kata Via nyolot
“Gue tau, loe jalan liat-liat kek”
“Elo dah tau gue gak ngeliat jalan malah ditabrak, loe juga gak pake mata” Balas Via
“Nyolot amat sih loe, asal loe tau, kamera gue hampir jatuh tau gak” Balas orang itu
“Yaudah maaf, yang penting gak jatuhkan?” Tanya Via
“Maaf-maaf buat apa ada penjara kalo gitu?”
“Loe tuh ya, gue udah minta maaf, mau loe seret ke Polda juga gara-gara kayak gini. Lebay loe jadi cowok” Balas Via
“Udah?”
Via terdiam karena cowok itu menatap tajam dirinya.
“Kalo udah selesai nyerocosnya, gue tinggal” Kata cowok itu seenaknya sambil meninggalkan Via yang penuh dengan aura neraka di pikirannya.

***

Tokkk.. Tokk...Tokkk... Seorang gadis berpipi berparas manis mengetuk sebuah pintu rumah bercat putih. Akhirnya pintu itu terbuka.
“Eh Mba Via. Cari Mas Ozy ya?” Tanya seorang ibu tua dengan gurat kelelahan terlukis diwajahnya.
“Iya Bi. Ozynya ada?” Tanya Via sopan
“Ada. Mba masuk yuk, biar Bibi panggil” Ajak Ibu tersebut
Via mengangguk dan tersenyum sambil memasuki rumah Ozy.
“Duduk Mba” Kata Ibu itu mempersilahkan “Bibi ambil minum dulu ya? Mba Via mau apa?” Tawarnya
“Makasih Bi. Air putih dingin aja Bi” Kata Via “Tolong ya” lanjutnya
Ibu itu tersenyum lalu berjalan kearah dapur
“Eh elo Vi. Tumben kesini ada apa?” Tanya Ozy yang sudah keluar dari persembunyiannya #PLAKK# Kamar maksudnya.
“Gue mau ngomong serius nih”
“Yaelah Vi. Biasa aja kali. Eh Acha marah sama gue ya?” Tanya Ozy polos
“Iya itu dia yang mau gue bahas” Kata Via
Belum sempat Ozy bertanya
“Nih Mba minumnya, bibi kedalem dulu ya”
“Iya makasih Bi”
“Diminum Vi” Tawar Ozy
“Iya. Zy, Acha salah paham, mending loe nyatain sekarang deh kalo loe emang suka sama dia” Kata Via to the point
“Weitss selow Vi. Belom siap gue. Lagian kenapa bisa salah paham sih?” Tanya Ozy innocent
Rasanya Via ingin menelan Ozy bulat-bulat sekarang juga *emang bisa Vi?* #abaikan
“Aduhhh, loe cakep kok bego sih? *piss Fz*” Kata Via
“Yee, gue ganteng kali Vi” Kata Ozy pede
“Gak nyambung jelek ! Acha nyangka loe sama Keke pacaran tau !” Kata Via to the point tanpa basa basi dan langsung saja (-.-)
“Hah? Masa sih? Mana mungkin. Gue kan sama Keke Cuma sepupuan kayak gue sama loe” Kata Ozy
“Makanya itu, setiap gue mau jelasin pasti dicut mulu, ujungnya ribut. Mending loe yang jelasinlah” Kata Via nyerah
“Aduh Vi, gue belum siap” Kata Ozy melas
“Alah, kaya mau kawin loe” Seru Via kesal
“Yee, gue takut ditolak”
“Minjem kata-kata si Ify. Loe cowok bukan sih? Belum nyoba udah nyerah *inget kan pas Ify bilang itu ke Obiet?*
“Iya-iya tapi loe sama temen-temen loe bantuin gue ya?” Pinta Ozy.
“Nope bro!” Kata Via senang
“Thanks sist”
“Ur well”

***

“Kak.. kak Acha, makan dulu yuk. Loe dari pulang sekolah belum makan kan?” Panggil Nova sambil mengetuk pintu kamar Acha.
Tokk.. Tokkk.. Tokk..
“Kak, ayo makan, ditunggu Papah-Mamah” Bujuk Nova lagi
“Gue gak laper dek” Kata Acha dengan suara parau
“Kak loe nangis ya? Kak gue masuk ya?” Kata Nova
“Gak, tenggorokan gue lagi gak enak, loe bawain makanan gue kesini” Kata Acha
Tak ada jawaban, sepertinya Nova sudah kebawah untuk mengambil makanan untuk kakak semata wayangnya.
‘Ahhh, gara-gara satu orang gue marah-marah gak jelas. Via kena getahnya lagi. Gue bentak dia. Aduh bersalah banget gue. Padahal mereka yang selalu ada buat gue.’ Batin Acha “Tapi loe udah buat gue berantakan Zy” gumam Acha lirih

***


“Haduhh gila Vi, deg-degan gue, sumpah” Rengek Ozy
“Yaa ampun, species kaya loe bisa deg-degan?” Tanya Via
Ozy menoyor Via “Gue manusia kali Vi” Kata Ozy manyun
“Hehehe, peace! Anak-anak udah ditempat masing-masing. Semua berjalan sesuai rencana” Kata Via “Gue panggil Acha ya” Kata Via sambil melarikan diri (??)

***

“ACHAAAA” Panggil Via
“Ehh.. I.. Iyaaa.. kenapa Vi?” Jawab Acha Kikuk
“Gak usah kikuk gitu kali Cha, biasa aja” Kata Via sambil tersenyum
“Heh? Ehh.. I.. Iyaa.. Gue.. Gue.. Emm..” Kata Acha masih kikuk
“Cha, kelamaan, ayo ikut gue” Kata Via sambil menarik Acha
“Ehh.. Ehh.. Vi.. Vi.. mau kemana? Woy, gue bisa jalan sendiri kali” Keluh Acha
“Gak, kalo gue lepas loe jalannya lelet” Tolak Via sambil terus menarik Acha

***

“Aduh Vi, apasih pake tutup mata segala” Keluh Acha
“Mau maen petak umpet Cha” Jawab Via asal
“Kakek loe drummer, gue buka ya?” Kata Acha sambil mengarahkan tangannya kepenutup mata
“Ahhh, jangan kalo dibuka, permintaan maaf loe gue tolak” Ancam Via, mengingat permintaan maaf Acha yang belum ia jawab.
“Iya-iya”
Akhirnya Achapun dituntun oleh Via kedalam sebuah Lapangan basket indoor Cagvairs.
“Boleh dibuka gak nih?” Tanya Acha
“Ntar dulu, gue hitung mundur, baru boleh loe buka”
“Yaudah cepet hitung” gerutu Acha
“3............” Via berjalan menjauhi Acha
“2............” Via makin mengencangkan hitungannya
“1............”
Acha membuka penutup matanya
-singgggggggggg- *kayak dikomik-komik gitu :P*
Hening
“......”
Krikk
Krikk
Krikk
....


Continue ...


Cheers (;!!!

Trisil {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar