Gomenasai Anime Smiley trisillumination: That's All Cause Ify Part 11

Selasa, 25 Desember 2012

That's All Cause Ify Part 11


Sesampai dirumah Ify, d’V-miLe minus Ify, d’CavrionZ plus Ozy telah berada di depan pintu rumah Ify. Sivia menekan Bel Rumah Ify.
TING.. TONG.. TING.. TONG.. *gitu bukan bunyi bel? #penulisnorak -.- anggep aja iya :P*
Tidak menunggu begitu lama keluarlah seorang wanita yang telah berumur membuka pintu.
“Permisi Bi, ada Ify nya gak?” Tanya Shilla
“Oh temennya Non Ify ya? Non Ify lagi pergi Non, sama Den Deva, Ibu, dan Mas Gabriel.” Jawab Wanita tersebut yang merupakan pembantu di rumah Ify.
“Mas Gabriel? Gabriel ikut pergi juga Bi?” Sela Rio.
“Iya Mas”
“Bibi tau gak mereka kemana?” Tanya Alvin
“Duh kurang tau, kayaknya sih ke Bandung, Tapi Bibi teh gak tau juga” Jawab Wanita tersebut.
“Oh yaudah deh Bi, kalo gitu kita pamit aja ya” Pamit Agni
“Lho, gak mau pada minum dulu?” Tanya wanita itu mempersilahkan.
“Gak usah Bi, makasih, kita langsung aja” Jawab Cakka
“Yaudah, kita pulang dulu Assalamualaikkum” Salam Sivia
“Walaikkumsalam”

***

“Vin, ke Arena yuk?” Ajak Rio
“Weitss, ada angin apa loe? Biasanya loe yang ngelarang kita ke Arena?” Tanya Cakka
“Pengen balapan aja kayak dulu” Kata Rio cuek
“Gak, gue gak mau” Tukas Alvin
“Tumben loe?” Tanya Cakka
Bukannya menjawab, Alvin malah menghampiri Rio yang ada diatas Cagiva putihnya.
“Mau tau kenapa gue gak mau?” Tanya Alvin mengarah pada Cakka
Cakka mengangguk.
“Karena temen loe yang satu ini, Cuma mau lampiasin emosinya di Arena, Dia bimbang karena gak bisa numpahin emosinya di depan kita semua.” Kata Alvin tajam
Rio terperanjat, Alvin mampu menebak apa yang ada dipikirannya sekarang. Cakka mengerti.
“Udahlah Bro, Ify gak papa kok, loe kepikiran kenapa dia deket sama Gabriel kan? Kenapa sih loe gak mau ngaku kalo loe suka Ify?” Tanya Cakka
“Kata siapa gue suka Ify? Gue Cuma khawatir sebagai sahabat, gak lebih” Bantah Rio
“Loe terlalu munafik” Kata Alvin dingin sambil memakai helm full facenya dan menstarter cagiva hitamnya kemudian berlalu meninggalkan Rio dan Cakka.

***

Sementara di rumah Ify
“Akhirnya nyampe juga” Kata Ify sambil merebahkan dirinya di sofa ruang tengah rumahnya.
“Waduh, lumayan cape juga nyetir pulang-pergi Jakarta-Bandung” Kata Gabriel
“Yaudah pada istirahat dulu, mama kedapur sebentar bilang ke Bibi siapkan makan malam” Kata Mama Linda
“Weitss GILA!!” Seru Deva Heboh.
“Apaan sih Dev? Loe tuh yang gila” Sungut Ify.
“Rese loe, liat nih 67 new message, 72 missed call” Kata Deva sambil menunjukkan BB Bold miliknya.
“Banyak amat Dev” Koment Gabriel
“Tau nih, ada dari si Gledek Lintar, Obiet Bawel, Ray gondrong, Oliv Oil Minyak Jelantah, Oik NgikNgik (-.-), Kak Cakkadut, Kak Alvin China Glodok, Kak Rio Kangkung sama.... HHAH? ASTAJIM? ATAS DASAR APA SI KEKE KEDONDONG SMS GUEE??” Teriak Deva histeris setelah menyebutkan teman-temannya berserta julukan masing-masing (-.-)
BUGGHHH *bunyi apatuh? Pembaca tebak sendiri*
“Berisik banget sih, heboh amat gitu aja” Kata Ify setelah berhasil (??) melempar bantal kemuka Deva *ckckckc*
“Aduh kak Ify apaan sih? Gue tuh syok, masa si keke kedondong sms gue nanyain gue kenapa gak masuk” Kata Deva
“Ya wajarlah, dia kan temen sekolah loe” Kata Ify
“Ahh, pokoknya gak mau” Kata deva merengek
“Apaan sih lu kayak anak kecil, bilang aja seneng ketolongan. Buktinya aja waktu dia bercanda sama Ozy loe sewot setengah koma” Kata Ify telak
“Iih apaan sih” Kata Deva yang tidak bisa membantah lagi “Iih pokoknya gue gak suka” Kata Deva langsung ngacir kekamarnya.
“Hahahahaa... Payah deh loe Fy, berantem ama Deva sampai seseru itu” Koment Gabriel.
“Dia juga heboh” Kata Ify sambil mengambil I-Phone miliknya dari tas kecilnya.
“WIHHHHH, GAK BEDA JAUH CHUY” Seru Ify
“Ify apaan sih?” Kata Gabriel
“Liat deh Kak, 102 new message, 97 missed call from my friend” Kata Ify menunjukkan I-Phone milikknya.
“Jiah, temen lu pada fans lu semua kali ya?” kata Gabriel.
“Hmmp.. maybe” kata Ify singkat.
“Hmm, Fy ada yang mau gue omongin, tapi loe nanti omongin sama Tante Linda dan Deva juga ya?” Kata Gabriel serius.
“Ada apa sih? Serius banget” Komentar Ify.
“Seratus buat loe, ini serius ! Mengenai hubungan kita” Kata Gabriel.
“Apaan sih kak? Kesannya kita pacaran tau” Keluh Ify
“Fy, gue serius, tolong jangan potong omongan gue sebelum selesai” Pesan Gabriel.
Ify hanya mengangguk setuju.
“Fy, gue minta hubungan kita sebagai saudara jangan ada orang lain bahkan temen-temen deket loe...”
Mimik muka Ify sudah menunjukkan ingin protes.
“Gue mohon Fy. Jujur, awalnya gue tinggal di Singapore setelah kejadian itu, dan liburan kemarin gue kabur ke Indonesia buat nyari loe, Deva dan Bunda..” Volume suara Gabriel mengecil. “Gue kalut banget Fy, saat gue tahu loe udah pindah dari Bandung. Tapi Feeling gue mengatakan loe ada di jakarta, Akhirnya gue paksa Papah untuk Pindah. Awalnya Papah marah banget sama gue, sampai gue ngancem mau kabur dan gak mau pulang lagi. Akhirnya Papah luluh” Cerita Gabriel. “Tapi ada persyaratan, gue gak boleh nyari loe, Deva dan Bunda” Lirih Gabriel
“Jadi...” Omongan Ify terputus.
“Ya, kalau sampai ada yang tau kita kakak adik dan berita ini sampai ke Papah, gue takut kita akan dipisah lagi, Apalagi setelah kejadian itu Papah jadi benci banget sama Bunda dan kalian yang ikut tinggal sama Bunda” Kata Gabriel
“Tapi Kak?” Potong Ify
“Apapun yang terjadi, apapun konsekuensinya gue mohon loe gak bilang yang lainnya” Pinta Gabriel
Ify hanya terdiam tidak menjawab ataupun memberikan persetujuan tentang permintaan kakaknya.
“Fy?”
“Kak, tapi gu yakin temen-temen gue gak ember” Bela Ify
“Fy, gue suka setengah-setengah dalam ngejalanin suatu hal” Kata Gabriel
Ify menghela napas berat, seakan ingin melepa semua bebannya saat ini.
“Fy, gue yakin semua akan baik-baik aja” Kata Gabriel
Ify hanya mengangguk pasrah dan berkata “Its Ok!”

***
@SMA CAGVAIRS

Ify berjalan menyusuri halaman parkir sekolah untuk mobilnya menuju ruang kelas XI IPA 2. Dala pikirannnya agak merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa dia menyetujui perjanjian semalam dengan kakaknya, semudah itu? Ify tidak kembali memikirkan jika sewaktu-waktu timbul suatu masalah akibat sandiwara yang nantinya akan dia lakukan. Bahkan Deva dan Mama Linda samapai tidak habis pikir kenapa Gabriel ingin membuat sandiwara itu, walaupun pada akhirnya mereka menyetujuinya. “Oh God! Ify ayolah positive thingking! Come on! Kak Iel udah menjamin gak akan terjadi apa-apa!” Batin Ify menyemangati.
“IFYYYYYYYYYYYYYY” suara ledakan bom JW Marriot *ralat!!* maksudnya suara teriakkan yang tidak asing ditelinga Ify membuyarkan lamunannya.
“Eh Kalian. Kangen ya sama gue?” Kata Ify ceria dan tersenyum hangat pada teman-temannya seolah tidak terjadi apa-apa.
“Ngek! Rugi” Kata Agni sambil merangkul bahu kiri Ify.
Ify manyun.
“Iya gue kangennn banget sama loe...” Kata-kata Sivia menggantung.
“Yes, Via emang BF gue dah, di kangen sama...” Kata-kata Ify teputus
“Belum selesai jelek. Maksud gue, gue kangen sama suara cempreng loe.” Kata Sivia sambil tertawa
“Huuuu, sebel” Kata Ify pura-pua ngambek.
“Becanda lah Fy, kita semua kangen kamu kok” Kata Acha membela.
“Mana buktinya?” tantang Ify.
“SMS atau Missed Call di HP loe kurang untuk buktiin semua ya?” Tanya Shilla.
Ify nyengir.
“Nyengir loe” Ledek Agni.
“Biarin, wlleee” Balas Ify
“Lagian loe kemana Fy? Kita khawatir tau, apalagi terakhir kita taunya loe sakit” Kata Via.
“Tapi dijenguk malah gak ada dirumah.” Kata Acha.
“Di telepon gak diangkat, di sms gak dibales” Tambah Shilla sedikit bersenandung.
“Yee, kok pada interogasi gue sih?” Keluh Ify.
“Yee, namanya temen khawatir juga, loe kemana emangnya?” Tanya Agni.
“Mmm,, gue kerumah nenek gue di Bandung, soalnya nya Kambing Jantannya beranak (??)” Jawab Ify asal
“Ngaco!” Kata Shilla.
“Tau nih, Kambing Jantan mah bertelur bukan beranak” Seru Sivia *sama aja -,-*
“Jiaahh,, makin parah si Via” Kata Acha.
“Ajaib banget sih, kambing Jantan mana ada yang beranak?
“Udah sih biar seneng. Udah seneng belum Fy (-.-) ??” Tanya Agni
“Semprul lho Ag” Sewot Ify. ‘It’s Ok semua akan baik-baik aja, gak ada yang perlu dikhawatirin terutama karena ada mereka’ Batin Ify menyemangati sambil melihat teman-temannya yang asyik becanda.

***

Jam Istirahat @kafetaria Cagvairs

D’V-mile minus Ify sedang istirahat bersama dengan Ozy dan d’Cavrionz. Ya semenjak Ify sering mengajak duduk bersama d’Cavrionz setiap istirahat, malah menjadi kebiasaan.
“Shill, Ify katanya udah masuk? Sekarang kemana anaknya?” Tanya Rio
“Gak tau tuh, tadi katanya mau ke toilet bentar” Jawab Shilla
“Itu anak kenapa ya sekarang kalau kemana-mana lebih suka.....”
“Hayooooo pada ngomongin gue yaaaaaa” Penjelasan Agni terpotong karena suara Ify yang mulai menyapa. Sontak dengan kompaknya seluruh personil yang telah duduk di meja kafetaria, melihat ke arah Ify. Dengan kompaknya pula mereka mengerutkan kening melihat seseorang yang datang bersama Ify. Dan sepertinya Ify mulai mengerti dengan isyarat ketidakmengertian teman-temannya.
“Oh ya kenalin ini Kak Iel, sahabat baik gue, waktu tinggal di Bandung, Kak kenalin ini semua teman-teman gue” Kata Ify memperkenalkan Gabriel, dan berusaha terlihat biasa saja supaya tidak terlihat bahwa ia tengah berbohong.
“Kak?” Celetuk Alvin. Semua kompak menoleh ke Alvin
“I... i... iya, gue kebiasaan manggil dia Kak, coz waktu gue masih kecil dia itu tinggi, so gue pikir tuaan dia, makanya gue manggil Kak, Eh ternyata kita seumuran” Kata Ify, sekali lagi tetapberusaha terlihat biasa saja.
Alvin tidak berkomentar hanya mengangguk.
“Kenalin, gue Mario Stevano, Sebelah kiri gue..” Menunjuk Alvin
“Alvin Jonathan” Jawab Alvin Singkat
“Dan gue cowok terganteng di Cagvairs Cakka Kawekas” Kata Cakka narsis
“Nyehhh” Desis yang lain
“Ganteng dari mesir” Ketus Agni
“Bodo yang penting ganteng”
“Iya ganteng dari mesir, tapi kegantengannya waktu mau ke Indonesia nyangkut di Timor Leste, makanya cetakannya jadi gitu.” Kata Rio. Cakka Manyun.
Gabriel hanya menarik senyuman tipis melihat gurauan didepannya. Shilla sempat melihat senyuman tipis Gabriel barusan ‘DEGG’ ‘Senyuman itu..’ batinnya.
“Gue Agni Trinubuwati” Kata Agni
“Gue Sivia Azizah, panggil aja Via”
“Gue Larissa Safanah Arif, bisa dipanggil Raissa Arif, Tapi yang lain manggil gue Acha”
“Nyeh, kurang lengkap Cha, sekalian aja sebutin alamat rumah dan nomor telepon” Sewot Agni. Acha nyengir.
“Shill, elo” Kata Sivia menyenggol Shilla.
“Oh.. Ehm,, gue Shilla, Ashilla Zahrantiara” Kata Shilla memperkenalkan diri sambil tersenyum manis.
‘Senyuman ini...’ Batin seseorang.
“Be Lastly, gue Ahmad Fauzy Adriansyah, Call Me Ozy, cowot terimut dan termanis di Cagvairs” Kata Ozy dengan ramah dan cengiran nakal khasnya.
“Kak giliran loe” Kata Ify menyenggol lengan Gabriel.
“Oh iya, gue Gabriel Stevent Damanik, cukup panggil aja Iel atau Gabriel, gue harap loe semua mau jadi teman gue” Kata Gabriel memperkenalkan diri.
“Akhirnya kelar juga loe pada kenalan, lama amat, dah tau perut gue udah Orasi (??) minta diisi” Keluh Ify sambil mendudukan diri disamping *nyeh, dari tadi berdiri –sarap-*
“Kemaren emang loe dari mana Fy?” Tanya Rio menyinggung masalah kemarin, nada nya pun berusaha biasa saja.
“Oh kemaren gue abis dari Bandung, maen kerumah neneknya Kak Iel” Kata ify seenaknya.
“Oh”
“Ehmm, sorry guys kayaknya gue duluan” kata Alvin yang langsung pamit tanpa persetujuan dari teman-temannya sambil sekilas melihat ke arah Gabriel.
Ify sedikit kaget dengan tatapan Alvin yang tidak seperti biasanya.
“Kak gue tinggal ya, Guys gue mau ke ruang guru bentar, ngurus absen. Tadi gue lupa.” Pamit Ify langsung pergi tanpa isyarat anggukan dari teman-temannya.
“Eh Ify, Ifyy” Panggil Via
“Ya Ampun kita kok sekarang mulai jarang ya kalo satu meja lengkap”
“Yoi, ada aja yang ninggalin meja duluan” kata Agni mengamini.

***

Di tempat lain,
“Alvin” Panggil Ify setelah beberapa saat mencari Alvin di seluruh sekolah, tapi ternyata ada di taman belakang
Alvin menoleh. “Kenapa?”
“Iya, kenapa loe tiba-tiba pergi dan...” Ify bingung melanjutkan kata-katanya.
“Nge-look-it-in Iel dengan aneh” tebak Alvin.
Ify hanya mengangguk, dan langung mengambil posisi duduk disamping Alvin.
“Loe terlalu tertutup Fy, Gue yang ngerasa atau emang kenyataan loe sekarang udah mulai tertutup” Kata Alvin sambil menatap Ify dalam, tatapan yang mampu membuat kaum hawa tidak dapat berkutik karena ketajaman dari matanya.
“Gak begitu, biasa aja” Kata Ify.
“Kalau emang biasa aja apa loe bisa jawab pertanyaan gue? Dengan sejujurnya? Loe sebenernya tadi bohong kan masalah kemarin? Dan sebenernya siapa Gabriel?” Tanya Alvin
“Keliatan banget ya Vin? Gue rasa kebohongan gue udah sempurna” Aku Ify.
“Gue ngerasa, karena sejujurnya gue selalu memperhatikan elo, dan dulu gue ngerasa....” Penjelasan Alvin terhenti.
“Ngerasa?”
Alvin menghela nafas panjang “Ngerasa perasaan lebih ke elo sebagai seorang temen, sebagai kakak, sebagai sahabat, Intinya gue suka sama loe” Kata Alvin. Ify tercengang atas pernyataan Alvin yang to the point.
“Tapi itu dulu Fy, sebelum gue putuskan untuk mundur karena ada seseorang” Lanjut Alvin terburu-buru.
Ify menghela nafas lega. “Apa seseorang itu iel?” tanya ify.
Alvin menggeleng.
“Debo?”
Alvin kembali menggeleng.
“Siapa?”
“Loe akan tau nanti”
“Ehhmm, maaf Vin, gue gak bisa bales perasaan loe” Kata Ify menunduk.
“Gak masalah Sist, cukup loe tau, lagian sekarang juga udah biasa” Kata Alvin tersenyum lepas. Ify ikut tersenyum.
“Tapi loe masih izinin gue untuk selalu jadi sahabat and kakak loe kan?” Tanya Alvin.
“Tentu Bro” Kata Ify tersenyum diikuti Alvin yang tersenyum lepas tidak seperti biasanya yang dingin, dan jaim. Tapi di depan Ify sepertinya pertahanan untuk tidak tersenyum runtuh dibuatnya.
“Wah, sering-sering loe senyum kayak gitu, manis banget, bisa pada ngantri dah sau sekolahan” Kata Ify.
“Gak perlu senyum aja gue udah jadi Prince Charmingnya Cagvairs kok” Kata Alvin narsis.
“wooo.. narsisss”
“Biarin”

***

Saat dikelas dalam mata pelajaran Fisika Alvin meraih BB nya dan mengetikkan sebuah pesan singkat kepada Rio dan Cakka.

To : Mario ‘My Bro’ ; Cakka’My Bro’

Bro, nnti pulsek, tggu gw dkls loe,
Ada yg mau gw omongin..

Sendd..

Tak berapa lama datang balasan dari Rio dan Cakka

From : Mario’My Bro’

Ok !

From : Cakka ‘My Bro’

See ya !

Setelah melihat balasan dari teman-temannya Alvin langsung kembali memasukkan Bbnya kedalam saku bajunya.

***

Sepulang sekolah @XI IPA 1

“Kenapa Vin? Tumben” Kata Rio
“Yoi, kenapa gak dirumah loe atau Rio aja ngomongnya seperti biasa.” Tanya Cakka
“Kalo nanti gue ada urusan, lagian ini penting” Jawab Alvin
“It’s Ok. Emang kenapa?” Tanya Rio.
“Ehmm, sebelumnya gue minta jangan ada yang motong pembicaraan gue sebelum gue selesai ngomong.” Pinta Alvin
“Aelah, lama loe, To the point lah” Kata cakka.
“Jadi gini, jujur gue penasaran sama Gabriel dan Ify. Ify kayaknya nutupin semuanya.” Kata Alvin.
“So, loe mau apa?” Tanya Rio.
“It’s Ok, berhubung gue gak mau bertele-tele, Gue mau Gabriel jadi anggota d’Cavrionz” Kata Alvin
Rio dan Cakka tercengang.
“Gue bisa jelasin, kita Cuma cari informasi aja tentang mereka, jujur loe berdua juga pasti penasaran” Kata Alvin.
“Vin, tapi..”
“Gak ada kata tapi Yo, Ify teman kita, sahabat kita malah. Dan dia sekarang mulai tertutup, dan loe diem aja?” tanya Alvin.
“Ok-Ok gue setuju aja tapi gue minta kita tetap bersahabat secara tulus sama dia walau kita Cuma mau cari informasi, gue minta kalian tulus untuk berteman sama dia. Gimana?” Tanya Rio.
“Sipp” Kata Cakka dan Alvin sambil mengacungkan jempolnya.
BRUKK  *suara apa tuh?*
Sontak d’CavrionZ menoleh kearah pintu.
Mereka kaget karena ternyata sosok Ify lah yang ada di ambang pintu yang tengah mengambil kotak pensilnya yang jatuh dikakinya.

***

“I.. Ify?” Kata Cakka
“Sejak kapan loe disitu Fy?” Tanya Alvin berusaha tenang.
Sedangkan Rio hanya berdiam diri saja karena merasa tak enak.
“Sorry gue ganggu, gue ada disini sekitar 10 menit yang lalu.. Gue... Gue.. Pulang dulu.. Bye..” Pamit Ify sambil melangkah menjauhi kelas XI IPA 1.
“Fy tunggu.” Panggil Rio yang berinisiatif untuk meminta maaf.
“Kenapa?” Tanya Ify santai.
“Gue minta maaf” Kata Rio.
“Gue juga Fy, ini semua ide gue” Kata Alvin yang telah berada di belakang Rio.
“Iya Fy, gak seharusnya kita mau tau urusan....” Kata-kata Cakka terpotong oleh omongan Ify.
“Gue gak ngerasa kalian ada salah sama gue kok” Kata Ify santai dengan ekspresi tenang.
“Untuk hal yang tadi.....” Kali ini Alvin yang dipotong
“Oh, untuk itu? Santai aja lagi, gue gak ada masalah kok, lagian kan kalian bilang kalian akan sahabatan secara tulus. So, gak ada yang perlu dipermasalahin. Gue malah terima kasih banget loe semua mau jadi temen dia” Kata Ify tenang, tanpa ada ekspresi kemarahan atau kekecewaan karena teman-temannya ingin mengetahui urusannya. Sekarang malah d’Cavrionz yang tercengang mendengar kata-kata yang baru saja diluncurkan Ify.
“Yah lho kok pada bengong sih? Oh, loe semua bingung mikir nama baru untuk d’Cavrionz, secara itu akronim nama kalian, Ehm gini aja, gue punya usul gimana kalo nanti Gabriel gabung, kalian ganti d’Carvrionz, jadi d’CaGvrionz?” Tanya Ify.
Tak ada satupun kata yang keluar dari mulut para personil d’Cavrionz. Mereka malah berpikir sebenarnya Ify marah gak sih?
“Yah ampun, mikirnya jangan disini, lagian tadi Cuma usul gue, terserah mau di pakai atau gak. Oh ya udah sore, gue balik duluan ya?” Pamit Ify setelah merasa omongannya tidak ditanggapi dan langsung berbalik berjalan ke arah parkiran.
“Fy, loe marah sama kita?” Tanya Cakka yang tersadar dari lamunannya.
Ify berbalik dan berkata “Gak kok, makasih ya buat semua, Gue pulang dulu, Bye!” Pamit Ify.
“Fy, pikiran loe emang gak pernah terjamah oleh kita semua” Kata Rio
“Dan sepertinya gak akan pernah kejamah tanpa ada usaha nekat kita” Lanjut Alvin.
Ify hanya menoleh sebentar dan tersenyum kepada d’Cavrionz lalu kembali melanjutkan langkahnya. ‘Sorry Guys, karena memang ini permainannya’ Batin Ify.

***
“Fy”
“....”
“Fy”
“....”
“Fy”
“....”
Karena yang dipanggil tidak menyahut-nyahut saat dipanggil akhirnya Agni, Acha, Via dan Shilla memilih untuk tersenyum ala iblis untuk mengagetkan Ify.
1..............
2..............
3..............
“IFYYYYY, ALYSSA SAUFIKA UMARIIIIIIIIIIII” Teriak Agni, Acha, Via dan Shilla bersamaan, hingga seluruh kafetaria menoleh pada mereka. Yang duilihat hanya bisa nyengir gaje, Ify?
“Astragfirullah. Yaa ampun Shilla, Via, Acha, Agni. Ilang jantung gue kalo frekuensi teriakan lho ditambah” Kata Ify sambil mengurut dadanya.
“Hahahaaaaa” Seluruh personil d’V-miLe ngakak puas melihat Ify.
“Idih gila loe semua” Kata Ify pura-pura ngambek.
“Yah.. yah.. yah.. Ify ngambek” Ucap Acha.
“Maaf deh Fy” Kata Shilla.
“Lagian loe dipanggil-panggil nggak nyaut-nyaut, gue kan Cuma takut loe kesambet” Kata Agni.
“Ngek, dasar primitif loe, bilang gue kesambet. Enak aja” Bela Ify.
“Lagian sih, loe juga Fy, emang ada apa sih? Loe lagi ada masalah?” Tanya Sivia.
“Cerita dong sama kita Fy” Bujuk Acha.
“I’m okay, cantik. Nothing with me” Kata Ify menenangkan.
Yang lain hanya menggedikkan bahu mendengar jawaban Ify.

***

Nggak jauh beda dengan Ify, Deva pun masih termenung dengan permintaan kakak tertuanya.
“Dev”
“.......”
“Dev”
“.......”
“DEVA EKADAAAAAAAAAA” Panggil Ray heboh, sedangkan Obiet dan Lintar hanya bisa menutup kuping melihat kelakuan Ray.
“Apaan sih? Gue belum budeg kali Ray” Ucap Deva agak malas-malasan.
“Lah dipanggil kok ga nyaut-nyaut?” Tanya Obiet.
“Ngantuk” Jawab Deva sekenanya.
“Lagi ada masalah Dev?” Tanya Lintar.
Deva hanya tersenyum miring dan menggeleng.
“Eh Dev, kemaren si Keke Kedondong nanyain lhoo” Goda Obiet sambil menyenggol lengan Deva.
“Apaan sih? Keke kedondong mah ga lepel” Kata Deva seenaknya. Tapi dalam hatinya, seperti ada sulur-sulur hangat merayapi hatinya. *jiahhhh*
“Yakin ga level?” Tanya Ray sambil menaikturunkan alisnya.
“Apa sih loe? Urusin aja noh si Oliv Oil minyak Jelantah” Kata Deva menyembunyikan kesaltingannya.
“Wah, kayanya gue mau kasih masukan nih ke Keke kalo dia suruh terima Rizky aja, yang kemaren nembak dia” Goda Lintar.
“APAAAA????” Teriak Deva histeris.
“Kenapa loe? Biasa aja kali. Gue yang baru denger aja santai” Kata Ray.
“Mata loe tuh udah ngabisin Listrik Anyer Panarukan” Ledek Obiet.
“Ihhh. Apadeh loe pada, nih lagi si gledek ikut-ikutan” Kata Deva.
“Jiah.. yaudahlah kalo ga percaya” Ucap Lintar bodo amat.
Ditempat lain.
“Sepertinya emang bener gue ga selevel ama loe” Bathin seseorang yang melihat percakapan d’Lord.

***

“Hey ladies” Sapa Rio beserta kawanannya (??)
“Hey, duduk Yo” Kata Shilla.
“Rio doang nih?” Tanya Cakka.
“Ya loe semua juga” Kata Shilla sambil terkekeh.
“Fy, thanks ya” Kata Rio.
“For what?” Tanya Ify.
“Buat namanya” Jawab Cakka.
Ify hanya tersenyum kecil.
“Nama apa Fy?” Tanya Sivia yang tidak mengerti.
“Gini loe Vi, sekarang mereka udah tambah personil” Jawab Ify.
“Trus nama apaan?” Giliran Acha bertanya.
“d’Cavrionz udah berubah jadi d’Cagvrionz” Jawab Cakka.
Semua hanya dapat meng’o’kan mulutnya.
“Oke, mungkin buat peresmiannya, gue traktir loe semua” Ucap Gabriel lengkap dengan senyumnya.
“Ini dia yang gue suka” Samber Cakka.
“Dasar, manusia gratisan” Cibir Alvin.
“Bodo, daripada loe obralan”
“Mending gue masih ada bandrol harga, nah loe Cuma-Cuma, dibuang ga rugi” Kata Alvin
“Dunia bakal nangis Vin, kalo seorang Cakka Nuraga, dibuang Cuma-Cuma, pesonannya aja mendunia” Ucap Cakka narsis.
“Bukan pesona, utangnya kali” Cibir Ify.
“Dih, si neng Ipy mah ikut-ikutan aja” Ucap Cakka.
“Kampret amat loe, nama pake EF ya bukan PE” Kata Ify.
“Udah deh, daripada loe berdua perang, mendingan kita pesen makanan” Usul Sivia.
“Yoi”

***

“Ke, kok lesu amat?” Tanya Oik khawatir.
“Sakit ya? Atau loe rada pusing? Ngerasa demam atau.........” Ucapan Nova terputus karena langsung dibekap oleh Olivia.
“Baek-baek loe kalo nanya, Keke bisa pingsan, denger loe ngomong banyak” Ucap Oliv.
Nova melengos
“Gak papa, Emm, apa sebaiknya gue terima Rizky aja ya?” Tanya Keke lemas.
“Bentar-bentar, loe kenapa sih Ke? Kok tiba-tiba loe mau terima Rizky?” Tanya Oliv.
“Tau Ke, kemaren loe nunda jawaban kan karena katanya loe belum kenal siapa Rizky, pribadinya, kelasnya aja lo ga tau, gara-gara ga pernah merhatiin, ditambah lagi.......” Oke sekali lagi penjelasan Nova terputus karena dibekap Oik.
“Kok sekarang tiba-tiba loe mau terima dia?” Tanya Oik sambil melepas tangannya.
“Ke, gue tau sekarang pikiran loe lagi kalut, tapi bukan berarti loe jadi sembarangan ambil keputusan, Ayo Ke. Grow Up. Loe mesti bisa tenang kalo mau ambil keputusan” Pesan Nova sambil merangkul Keke, dan untuk kali ini omongannya tidak terputus.
“Bener kata Nova. Percuma loe terima Rizky, tapi hati loe nggak ke dia” Ucap Oik.
“Dan inget, kita disini semua temen loe, bakal selalu dukung keputusan loe. Dan berharap itu semua yang terbaik” Ucap Oliv.
Keke hanya dapat tersenyum menanggapi celotehan teman-temannya. Dalam hati kecilnya beruntung dapat memiliki teman s’the best mereka. Seperti yang seharusnya Friendship always looks nice

***

“Ag, please Ag. Dengerin gue sekali ini aja” Ucap Cakka sambil menahan lengan Agni.
“Cukup ya Kka. Please jangan ganggu gue. Dan loe tau kan konsekuensinya kalo Oik liat loe sama gue” Kata Agni.
“Tapi Ag...”
“Bukan tapi Cakka. Please dont disturb me and my sister again” Ucap Agni.
“Ag, gue tau. Tapi tolong beri kesempatan gue”
“Sorry Kka, adek gue terlanjur benci sama loe dan gue ngehargai dia”
“Tapi bukan berarti loe juga ikut benci gue”
“Tolong ngerti posisi gue” Ucap Agni.
“Oke sekarang apa yang mesti gue lakuin supaya loe percaya sama gue, jujur gue udah cape loe dan gue saling ngelookitin setiap hari, gue kangen sama loe saat loe jadi rival basket gue” Ucap Cakka lirih.
“Kenapa loe minta sama gue? Loe minta sana sama Oik” Ketus Agni.
Cakka terlanjur kesal hingga mendorong Agni kedinding hingga Agni tersudut, tangan satunya bertumpu pada dinding. Kini jarak mereka sangat dekat. Bahkan Agni dapat merasakan nafas Cakka yang tidak beraturan karena emosinya sedang tumpah. Tapi Agni juga hanya seorang wanita yang juga memiliki ketakutan akhirnya hanya bisa diam, dengan perlakuan Cakka.
“Ag, denger gue. Gue berusaha ngerti posisi loe. Loe bilang gue jauhin Oik, gue jauhin. Loe bilang jangan deket loe karena Oik selalu salah paham, gue lakuin. Dan gue harap loe juga ngerti gue. Oik sekarang benci gue dan sangat benci. Gue Cuma mau minta maaf sama dia melalui loe. Dan nutup semua masa lalu dengan ikatan persahabatan maupun adek kakak sama dia. Just It.” Kata Cakka sambil membuang pandangan.
Agni dan Cakka sama-sama terdiam.
“Oke, gue kasih loe kesempatan buat buktiin itu semua, sekarang” Kata Agni tegas.
“Apa yang mesti gue lakuin?” Tanya Cakka.
“Cuma tiga hal dan itu harus loe penuhin hari ini” Tantang Agni.
“Hari ini?” Cakka melebarkan kedua bola matanya.
“Dan gue janji akan bantu buat keadaan seperti semula” Janji Agni.
“Oke apa?” Tanya Cakka.
“Yangg Pertama.............”
*sekedar flashblack, dulu Cagni sebenernya deket karena sering jadi Rival kalo main basket dan maen musik. Karena hoby mereka sama, jadi nyambunglah. Tapi semua berubah saat Cakka nembak Oik dan jadian. Agni, yang tau tabiat Cakka yang merupakan playboy sering mengingatkan adiknya. Tapi ujungnya pasti mereka akan bertengkar. Sebenarnya bukan itu saja alasan Agni. Tapi dulu seperti ada alasan yang tidak diketahuinya untuk membuat adiknya memutuskan Cakka. Hingga akhirnya Oik melihat Cakka selingkuh dengan teman seangkatannya, sampai sekarang Oik membenci Cakka.Flash back Off*

Cheers (;!!!

Trisil {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar