Gomenasai Anime Smiley trisillumination: That's All Cause Ify Part 16

Selasa, 25 Desember 2012

That's All Cause Ify Part 16


“Hidup ini hidup yang penuh bahagia, tetap semangat dan jangan putus asa, hidup ini hidup yang...”
“Seneng banget neng kayaknya” Potong Acha sambil merangkul Ify setelah sukses memotong senandung karibnya.
“Hehe, harus dong Cha. Loe juga” Kata Ify yang masih tetap berjalan menyusuri koridor Cagvairs untuk kekelas.
“Woyadong, Acha gitu. Anak manis dengan sejuta pesona pastinya harus senang” Ucap Acha.
“Ngek, narsisnya Ozy nular ke elo ya Cha” Ledek Ify yang sukses membuat Acha tersipu.
“Apa sih Fy” Rengek Acha sambil meninju pelan pundak Ify.

---

“Udahlah Vi, ga usah dipikirin kejadian kemarin” Bujuk Shilla.
“Tapi serius gue ga enak sama Ify dan Rio” Ucap Sivia.
“Tapi mereka juga ga marah sama elo, dan ga mempermasalahkan itu lagi” Ucap Agni.
“Loe ga diposisi gue sih” Ucap Sivia Ketus.
“Well, kita emang ga di posisi loe, tapi seenggaknya loe pasti kenal Rio dan Ify yang pastinya bersikap dewasa dan ga akan ungkit masalah loe sama Alvin kemarin” Ucap Shilla yang cukup membuat Sivia terdiam.
“Dan pastinya loe percaya Ify ga akan nyalahin loe, dia netral Vi” Pesan Agni.
Sivia terdiam dan mencoba meresapi setiap demi kata yang diucapkan sahabatnya sebelum angkat bicara.
“Tapi gimana seandainya Rio marah sama gue dan ngebawa Ify. Secara mereka kan...”
“Khayalan loe ketinggian Vi” Potong Ify sambil meletakkan tas ransel birunya diatas meja.
“Ify?” Panggil Sivia.
“Jangan bilang loe ga tau gue sama Acha dari tadi disini” Cerca Ify.
Sivia menggeleng. Ify melengos.
“Gue atau Rio, ga akan pernah kayak gitu Vi” Ucap Ify.
“Tapi Fy, gimana hubungan Rio sama Alvin?” Tanya Sivia.
“Mereka jauh mengenal pribadi mereka masing-masing dibanding kita, gue yakin semua akan kembali seperti awal” Jelas Ify.
Sivia mengangguk, jauh lebih tenang dari sebelumnya.
“Ckckck, gue heran dah kemaren ada hujan apasih. Kok bisa yah temen gue pada aneh-aneh begini. Ify pagi-pagi udah nyanyi-nyanyi, Sivia malah menggalau, Shilla senyam-senyum” Ucap Acha sambil melirik Ke Shilla yang sedang senyam-senyum gaje.
“Apa deh loe Cha, loe sendiri juga semangat banget pagi ini” Samber Agni.
“Dari pada loe cembetut, kangen abang Cakka ya” Goda Acha.
Agni melengos “Ga ada lagi ya tikus ganteng yang masih bisa dikangenin selain DIA” Ketus Agni setengah enggan menyebut nama Cakka.
“Yee jangan cembetut dong Agnoyy, Acha bercandaaa” Rayu Acha sambil menolek dagu Agni.
“Acha risihhhhhhhh” Ucap Agni sambil menjauh dari Acha.
“Hahahahahhaahhaaa” d-V’mile malah ngakak setan ngeliat kelakuan Agni.
“Pagi semuaaa” Sapa Gabriel pada anggota d’V-mile.
“Eh pagi Yel, pagi Vin” Jawab Ify.
“Pa..pagii Fy” Jawab Alvin kaku.
“Apadeh loe Vin, ga pake gugup gitu bisa kali ya” Samber Agni.
“Tau loe, kayak ga kenal gue” Ucap Ify santai.
Alvin tersenyum tipis. Sangat tipis mungkin orang yang tidak begitu peka tidak akan melihatnya, hanya satu orang yang melihat yaitu SI-VI-A.
“eh” Ceplos Sivia sambil membungkam mulutnya karena melihat Alvin melirik kearahnya.
“Kenapa Vi?” Tanya Shilla.
“Hah? Eh ga. Gue.. Gue mau ke toilet” Ucap Sivia Ngebut (??) sambil ngacir meninggalkan teman-temannya.
“Gue rasa ada yang kena sawan gara-gara loe Bro” Ucap Gabriel sambil menepuk pundak Alvin.
“Hah? Siapa? Gue ganteng kok” Ucap Alvin mencairkan suasana.
“GAK NYAMBUNGG!!” Koor d’V-mile minus Sivia dan Gabriel.
Alvin tersenyum miring. “Liat tanggal mainlah” Ucapnya menutup percakapan lalu berjalan duduk ditempatnya.

***

@Lapangan Basket

Rio dan Cakka sama-sama sedang bermain basket perindividu. Jadi masing-masing Cakka dan Rio memainkan bola ditangannya. Ada suasana berbeda kali ini. Dua the most wanted boy kali ini begitu tidak terlihat bersemangat. Hingga bola yang dimainkan juga secara asal tidak seirama dengan tubuh mereka seperti biasa.
DUKK.. DUKK.. DUKK..
Suara dribble dari 2 basket seirama dengan 2 langkah panjang mengiringi jalannya dua laki-laki yang juga menjadi the most wanted boy ICHS. Seakan diperintah. Rio dan Cakka dengan kompak menghentikan permainan asal mereka dengan merebound bola ditangan masing-masing.
“Rio” Panggil Alvin
Tak ada sahutan.
Cakka dan Alvin hanya dapat setia jadi pendengar melihat kejadian dihadapan mereka.
“Yoo” Panggil Alvin lagi, terdengar lirih dari suaranya.
“Alvinn..” Sahut Rio menggantung, sedangkan Alvin hanya terdiam ingin mendengar kelanjutan kata-kata sahabat kecilnya.
“Seorang yang gue kenal sebagai orang yang suka meledak dan emosian. Seorang yang sangat tenang, tapi bisa membunuh disaat yang bersamaan. Seorang yang kurang begitu rapi dalam menyimpan emosi tapi bisa membuat nyaman. Dan..” Rio menghela nafas. “Alvin yang gue kenal, ga akan pernah menyakiti. Dan dia orang yang paling bertanggung jawab yang pernah gue kenal dan ga pernah lari dari masalah” Ucap Rio masih memandang lurus kedepan.
“Rio, gue minta maaf ! dan gue..” Ucap Alvin menggantung, kali ini nada menyesal sangat melandaskan suaranya.
“Gue rasa loe tau apa yang harus loe lakuin setelah ini” Ucap Rio memotong ucapan Alvin.
Alvin mendongak bingung.
“Come on Bro ! Kesalahan terbesar loe bukan sama Rio” Ucap Cakka yang mengerti arah pembicaraan Rio.
“Ify?” Tanya Alvin.
Cakka menggeleng, Alvin mengernyit.
“Seorang Beauty yang tiba-tiba pergi karena melihat Seorang Beast dibalik a Handsome’s Face” Ucap Gabriel.
Alvin tersenyum miring. Rio mengikuti.
“So, kita baikan?” Tanya Alvin.
“Kapan kita marahan?” Tanya Rio.
“Loe ketularan Ify ya Yo?” Tanya Cakka.
Rio hanya menggaruk-garuk bagian tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
“Jiah, salting ini anak” Ucap Gabriel.
“Hahahahahahaha”

***

Rio kembali melihat layar BB miliknya, pesan singkat dari sang mama membuatnya ingin segera kembali kerumah.

-------------------
Sender : Mama
-------------------
Yo, pulang langsung pulang ya..
Bian ada dirumah kita..
Ajak Ify ya..

Bian, sepupu ciliknya yang baru berusia 5 tahun. Sering Bian menginap dirumah Rio karena Orang Tuanya sibuk bekerja diluar negeri. Keluarga Rio sendiri sudah menggangap bocah cilik itu sebagai bagian dari keluarganya karena frekuensi kedatangan Bian kerumah. Rio dan Ray begitu menyayanginya karena sejak kecil Bian sudah memiliki penyakit jantung koroner akut yang menyelimutinya. Dengan rutinitas super sibuk Orang Tua Bian sudah pasti Bian kekurangan kasih sayang.
Mengurangi rasa yang membuncah untuk bertemu Bian. Rio memutuskan untuk mengirim pesan singkat ke ify.
---------------------------
To : IfyAlyssa
---------------------------
Py, pulang kerumah gue yuk !
Disuruh nyokap : D

--------------------------
Sender : IfyAlyssa
-------------------------
-__- gue FY bukan PY
Yah ga bisa,
Bilang maaf ama nyokap loe..
Gue terlanjur ada acara..
: (

---------------------------
To : IfyAlyssa
---------------------------
Piss ._.v
Yah,, kenapa?

Tak ada balasan dari Ify. Akhirnya Rio memutuskan untuk mengabari Mamanya.

-------------------
To : Mama
-------------------
Mah, Ify ga bisa..
Ada acara katanya..

-------------------
Sender : Mama
-------------------
Yah..
Tanya besok bisa ga Yo?

---------------------------
To : IfyAlyssa
---------------------------
Fy, besok bisa ga?

---------------------------
Sender : IfyAlyssa
---------------------------
Gue usahain Yo ^_^

---------------------------
To : IfyAlyssa
---------------------------
Tengkyuuu Py ^_^v

---------------------------
Sender : IfyAlyssa
---------------------------
IFFFFFFYYYYY
FFFFFF
:@

---------------------------
To : IfyAlyssa
---------------------------
^_^v

Tidak ada balasan. Tapi Rio tersenyum puas. Berhasil mengajak Ify untuk kerumahnya lagi.
“Woy, senyum-senyum sendiri loe” Tegur Shilla yang duduknya didepan Rio.
Rio terkekeh “dasar ga bisa liat orang seneng”
“Bego sangat deh loe Yo, Loe senyam-senyum sendiri. Ganteng-ganteng sarap (piss RISE)” Ucap Cakka.
“Bodo, udah ah gue mau sms nyokap dulu” Ucap Rio.
“Lah, loe senyum-senyum dari tadi sms an ama nyokap? Emang nyokap loe ngapain? Ngelawak gitu” Cerocos Cakka.
Rio mengangkat sebelah alisnya *cool* “no commen” ujarnya sambil melanjutkan kegiatan untuk mengirim pesan singkat ke mamanya.
Cakka hanya menggeleng-geleng melihat tingkah sahabatnya.

***

Pulang sekolah.

“Ify, buru-buru banget sih loe emang mau pergi kemana??” Tanya Rio sambil mensejajarkan langkahnya dengan Ify.
“Ada deh” Jawab Ify asal.
“Dasar, besok jangan lupa ya, gue udah bilang sama nyokap” Ucap Rio.
“Liat jadwal gue dulu ya” Ucap Ify asal.
“Ifyyyyyyyyy” Ucap Rio gemes.
“Iya Mariooooo” Ucap Ify sambil mengacak rambut Rio dan berlari kearah gerbang.
Diam-diam ada sepasang mata menangkap gerak-gerik Rify.

***

Parkiran Motor.
“Ea, tumben kompak bawa motor semua?” Tanya Cakka yang sudah siap diatas Cagiva merahnya.
“Tuh si Iel yang biasa bawa mobil” Ucap Alvin diatas Cagiva hitam miliknya sambil menunjuk Gabriel yang bersiap diatas Cagiva hijau.
“Gue sih emang ini andalannya” Ucap Rio bangga sambil menepuk stang Cagiva putih miliknya.
“Bisa aja loe bertiga” Ucap Gabriel sambil memakai helm fullfacenya.
“Loe balik sendiri Yel?” Tanya Rio.
“Iyalah, sama siapa lagi? Emang ada wewe gombel yang duduk dibelakang gue?” Ucap Gabriel sambil terkekeh.
“Biasa loe balik bareng Ify” Ucap Alvin.
“Ada acara dia” Jawab Gabriel.
“Gue pikir sama loe” Ucap Rio tanpa bisa menyembunyikan nada ketus saat bicara.
“Ada terbakar cemburu.. Cemburu...” Alvin bersenandung.
“Nih helm bisa bikin kepala bocor nih” Ucap Rio sambil melihat-lihat helmnya.
“Peaceee Iyooooo” cap Alvin sambil langsung memakai helmnya.
“Gue rasa Ify pergi sama dia” Ucap Cakka tiba-tiba sambil menunjuk kearah gerbang dimana ada Ify yang naik Livina putih yang langsung meluncur menjauhi sekolah.
Kompak d’Cagvrionz langsung melihat kearah gerbang.
“Gue duluan, ada urusan” Pamit Cakka dengan nada dingin. Yang langsung memakai helm fullfacenya dan meluncur dengan kecepatan yang tidak seperti biasanya. (inget Cakk itu sekolah -__-)
“Naluri balapnya keluar” Ucap Rio.
“Sama kayak elo kalo lagi emosi” Samber Alvin.
Rio hanya menggedikan bahu.

***

“Sampai Fy, turun yuk” Ajak Elang sambil melepaskan sabuk pengamannya. Kini mereka berdua telah berdiri didepan Rumah Singgah Kreasi Melody (ngarang abis).
“Rumah Singgah?” Tanya Ify.
“Gue jelasin didalem, ayo masuk” Ajak Elang sanbil berjalan lebih dulu.
“KAK EL DATENGGGG” Sorak salah satu anak. Tiba-tiba keluarlah sebagian anak rumah singgah dan seorang wanita paruh baya.
“Nak El, ayo masuk. Lama ga kesini ini siapa?” Tanya Wanita itu sambil menunjuk Ify.
“Iya Bunda kenalin ini Ify. Fy ini Bunda Romy pengelola Rumah Singgah ini” Ucap Elang.
“Ify”
“Panggil aja saya Bunda Romy. Ayo masuk nak” Ucap Bunda Romy mempersilahkan. “Silahkan duduk, mau minum apa?” Tawar Bunda Romy.
“Ga perlu repot Bunda, El sama Ify mau ngajarin mereka lagi kok. Pelajaran yang sempet ketunda. El langsung ke kelas ya Bunda” Tanya Elang.
“Ga repot kok. Seadanya aja. Yaudah kalau mau langsung kekelas. Bunda antar” Ucap Bunda Romy.
Sesampai dikelas.
“Kak El, lama banget ga kesini” Ucap salah satu anak berkuncir kuda.
“Maaf ya Sa. Kakak sibuk kuliah” Jawab Elang.
“Itu siapa Ka?” Tanya Olin.
“Ini kak Ify, Kak Ify pinter maen piano loh” Ucap Elang mempromosikan.
Ify yang ga tau apa-apa hanya mengangguk dan tersenyum.
“Kenalin Fy nama loe. Gue ngajar disini sebagai guru musik dengan alat musik gitar. Siapa tau dengan kemampuan loe. Loe bisa bantu gue” Bisik Elang yang mampu membuat Ify terkejut dan... ehem.. kagum mungkin karena kegiatan lelaki yang ada dihadapannya sekarang.
“Hay semua. Kenalin nama aku Ify. Semoga kita bisa berteman ya. Dan mungkin apa ada yang berminat untuk bermain piano?” Tanya Ify.
Banyak anak mengacungkan tangan. “Saya Kak.. Saya..”
“Sssstt.. Kalian tenang dong. Nanti kita semua belajar bareng-bareng” Ucap Elang menenangkam,
“Sekarang kita nyanyi bareng-bareng dulu ya” Ajak Elang.
Dimulai intro dari petikan gitar Elang.


tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi

reff1:
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
repeat reff1

reff2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa


“Wah, suara kalian bagus-bagus sekarang ya” Ucap Elang.
“Kan, kata Kakak kalo kita ngamen harus memberi yang terbaik. Jangan menerima uang hasil kasihan. Minimal karena mereka menghargai suara kita” Ucap Osa.
“Wah masih inget pesen kakak nih” Ucap Elang..
“Tentu Kak...” Koor anak-anak penghuni Rumah Singgah.
Untuk kedua kalinya dalam hari ini lelaki yang sedang memangku gitar dihadapannya ini membuatnya kagum dengan sikap dan gaya bicaranya.

***

Shilla masih menunggu angkutan umum didepan halte sekolahnya sebelum ada sebuah Cagiva hijau berhenti dihadapannya. Shilla mengernyitkan dahinya, bingung  siapa yang ada didepannya kini. Bagus kalo orang baik dan akan menolongnya. Kalo Jahat? Shilla melihat keadaan sekelilingnya. Sepi ! Bagus, kesempatan Baik jika ada orang yang berniat jahat kepadanya.
“Jangan parno kali Shill” Ucap seseorang sambil melepas helm fullfacenya.
“Gabriel?” Ucap Shilla tidak percaya. Ini pertama kalinya Shilla benar-benar face to face dan berdua langsung dengan Gabriel, belum lagi mereka memang tidak pernah mengobrol selama ini.
“Kepanjangan Shill, Iel aja kali” Ucap Gabriel sambil tersenyum.
‘Senyum itu, gue kenal’ Bathin Shilla.
“Belum pulang Shill?” Tanya Gabriel.
“Loe sendiri?” Shilla malah bertanya balik. Sadar apa yang barusan diucapkannya membuat Shilla reflek menepuk dahinya.
“Shilla-shilla. Lucu banget sih, jelas-jelas sekarang gue dihadapan loe. Pasti gue belum pulang ucap Gabriel sambil menyetandarkan motornya.
Shilla menunduk malu. “Loe juga dah tau gue masih disini pake nanya gue udah pulang atau belum” Ucap Shilla balik.
Gabriel bangun dan berjalan menghampiri Shilla lalu mengacak pelan rambut gadis manis dihadapannya kini. Perbuatan yang mampu membuat Shilla terbang ke langit ke 7 dengan perlakuan itu. “Ga kreatif amat neng, jiplak omongan gue?” Ledek Gabriel.
Shilla semain menunduk malu.
“Ayo gue anter pulang, rumah loe searah kok sama gue” Ajak Gabriel sambil menuntun Tangan Shilla.
“Eh, sorry Shill” Ucap Gabriel reflek melepas tangan Shilla.
“Gak papa Yel” Ucap Shilla.
“Ayo naik” Ajak Gabriel.
Shilla mengikuti.
“Pegangan” Ucap Gabriel sebelum memakai helm fullfacenya.
“Apa?” Tanya Shilla yang ga begitu mendengar.
Tak ada sahutan. Gabriel langsung menstarter motornya dan langsung menggas secara kencang sehingga membuat Shilla reflek memeluk pinggang Gabriel.

***

“Oke, karena udah sore. Kakak pulang dulu ya. Kakak janji besok kakak kesini lagi” Pamit Elang.
“Iya Kak”
“Kalian belajar terus ya” Pesan Elang.
“Oke Kak”
“Bunda aku sama Ify pamit ya Bun” Pamit Elang.
“Hati-hati ya Nak. Nak Ify jangan kapok-kapok kesini” Ucap Bunda Romy.
“Ga kok Bun, aku malah senang disini. Mereka anak yang baik” Ucap Ify.
“Sayang mereka kurang beruntung” Lirih Bunda Romy.
“Udah ada Tuhan yang mengatur Bun” Ucap Elang sambil menepuk punggung Bunda Romy.
“Kami pulang Bun”
“Sampai nanti, hati-hati Nak El. Jangan ngebut-ngebut. Bawa gadis” Pesan Bunda Romy sambil melirik Ify. Yang dilirik hanya tersenyum.
“Mau pulang atau makan dulu Fy?” Tanya Elang setelah menjalankan mobil.
“Terserah loe aja kak” Jawab Ify.
“Makan dulu aja Ya? Gue laper” Ucap Elang.
“Sipplah”

---

Setelah memesan menu makanan Fyela langsung duduk ditempat yang tempatnya paling sudut dekat air mancur buatan resto.
“Menurut kamu mereka gimana Fy?” Tanya Elang membuka pembicaraan.
“Mereka?” Tanya Ify.
“Anak Rumah Singgah” Tutur Elang menjelaskan.
“Wah, mereka amazing banget kak, walau mereka mencari makan dijalanan, ga ada yang nyangkal. Mereka itu anak baik banget. Anaknya pada sopan. Rajin belajar, belum lagi semangat meraka itulohhh” Ucap Ify menggebu-gebu.
Tak bisa menahan otot rahangnya untuk tidak tersenyum menatap tingkah gadis dihadapannya kini.
“Eh” Ucap Ify menutup mulutnya merasa bawel, dan agak jengah karena dipandang Elang sebegitunya.
Elang mengacak-acak rambut Ify.
“Ify-ify, bawel banget sih loe” Ucap Elang sambil tertawa.
“Dih diacak, jelek deh” Ucap Ify sambil merapikan tatanan rambutnya.
“Cakep kok” Ucap Elang sambil merapikan sedikit poni Ify.
“Thank you kak” Ucap Ify sambil meniup poninya.
“Ur well. Btw kapok ga diajak kesana?” Tanya Elang.
“Sama sekali ga kak. Wew seru dah” Ucap Ify.
“Besok anterin gue lagi ya?” Tanya Elang.
“Yah untuk besok ga bisa kak coz gue udah janji sama temen” Ucap Ify.
“Cewek apa Cowok?” Tanya Elang.
“Cowok. Mau kerumahnya disuruh mamanya” Jawab Ify.
Ada sebuah kekecewaan dihati Elang mendengar jawaban Ify.
“Yakin temen?” Goda Elang, sebenernya dalam hati dia teramat penasaran.
“Serius” Jawab Ify.
‘Ga mungkin kalo ga ada hubungan special loe mau kerumah temen cowok loe apalagi karena disuruh nyokap TEMEN cowok loe, logikanya gitu’ Batin Elang.
“Kak?” Panggil Ify sambil menggerakan tangannya didepan wajah Elang.
“Eh iya... Engg...”
“Silahkan pesanannya” Potong sang pramuniaga sambil menyerahkan pesanan.
‘Huff untung’ Batin Elang.
“Makan Fy, abis itu kita pulang” Ajak Elang.

***

C-A-K-K-A
5 Huruf dan 2 Suku Kata yang membentuk satu nama yang selalu mengisi pikiran-pikiran seorang C-Luvers *PLAKK* #Ralat, maksudnya seorang Agni. Rasa bersalah mulai menggelayutinya kini. Seorang Cakka yang tidak pernah berhenti meminta maaf padanya walau lewat puluhan missed call dan ratusan sms kepadanya setiap hari. Hari ini berhenti menghubunginya. Tidak lagi meng sms nya. Tak ada lagi kata bentukan sebuah kata dari 4 huruf yaitu MAAF di setiap pesan masuk di layar BB nya kini. Bersalah, itulah yang dirasakan kini. Dengan sembarang Agni lemparkan BB miliknya ke tempat tidur, tapi malah membentur ujung spring bed miliknya sehingga menyebabkan terputarnya playlist miliknya.

ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
ku tahu kamu tak tahan lagi
ini semua salahku, ini semua sebabku
ku tahu kamu tak tahan lagi

(jangan sedih, jangan sedih
aku pasti setia)

reff:
aku takut kamu pergi
kamu hilang, kamu sakit
aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya

(jangan takut, jangan sedih
aku pasti setia)

repeat reff

aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya

aku takut (jangan takut) kamu pergi (takkan pergi)
kamu hilang (wooo), kamu sakit
aku ingin (aku juga) kau di sini (bersamamu)
di sampingku (di sampingmu) selamanya


Yah lagu tadi benar-benar menyindirnya, dan membuat perasaan bersalah semakin bertambah saat ini.

***

Sivia terdiam dikamarnya, bingung dengan sikap Alvin tadi pagi. Merasa bersalah dengan tindakannya waktu itu. Menatap Alvin tadi saja dia tidak mampu karena rasa bersalahnya. Bahkan Sivia baru menyadarinya ketika Keke yang mengingatkannya.

FLASH BACK ON

“Dasar Kodok Rese ! Bingung  deh sama Ify bisa maafin segitu ikhlasnya si Sipit ngeselin, gue yang ga kena gampar dia aja gondok setengah mati !!” Dumel Sivia malam ini dibalkon kamarnya.
“Kak..”
“Apasih bagusnya si Sipit jelk itu. Suka emosian, ga ramah sama cewek gitu” Lanjut Sivia.
“Kak..”
“Heran deh, banyak yang ngidolain dia. Apatuh Alvin Jonathan Prince Charming Cagvairs, tapi ringan banget tangannya” Masih saja Sivia mendumel tanpa memperdulikan siapa yang memanggilnya.
“Padahal gue minta maaf, masih aja ngerasa sok bener, Dasar kodok Nyebelinnnnn...”
“KAK VIAAAA” Panggil Keke pake toa.
“Astagfirullah Keke, ngagetin gue aja loe. Bilang napa mau masuk” Ucap Sivia.
“Dari tadi gue manggil elo kakak cantikk.. Elo ga nyautt” Ucap Keke Kesel.
Sivia nyengir “kenapa Ke?”
Keke melengos. “Ga jadi, By the way kakak kenapa?” Tanya Keke.
“Itu tuh Ke, si apin, upin, ipin dan bla.. bla.. blaa..” Sivia menceritakan kejadian yang dialaminya waktu itu saat menjatuhkan kamera Alvin. Sivia memang terbuka kepada adiknya. Maklum Cuma beda satu tahun.
“Gitu Ke, mana waktu itu Si Ify bilang gue ga tau apa-apa tentang Alvin. Tapi emang bener sih gue ga begitu kenal Alvin.” Cerocos Tanya Jawab Via.
Keke hanya mengeleng-geleng mendengarnya.
“Tapi mungkin bener kata Kak Ify. Kak Via kan belum kenal Kak Alvin, jadi emang ga sepantasnya Ka Alvin ngebentak bahkan mau ngegampar Kak Via gitu” Ucap Keke sok bijak.
“Iya, makanya ngeselin kan?” Ucap Via menggebu-gebu.
“Tapi kakak juga salah” Potong Keke.
“Kok..”Protes Via.
“Kak Via ngomong asal ceplas-ceplos aja, siapa tau ada salah satu kata-kata dari kak Via yang menyinggung Kak Alvin” Ucap Keke yang membuat Sivia terdiam.
“Coba kak, putar history. Siapa tahu kakak ada salah kata sama kak Alvin” Ucap Keke lagi.
Sivia terdiam mencerna kata-kata adiknya.
“Udah ah Kak, aku tidur dah malem. Nite Kak” Pamit keke yang langsung ngacir ke ruang sebelah Kamar Via. Kamarnya.

FLASH BACK OFF

“Mau lo apa sih? Loe gak pernah diajarin sopan santun ya sama nyokap loe kalo oranng salah minta maaf dan harus dimaafin !” Bentak Sivia. Entah mengapa perkataannya barusan malah membuat Alvin semakin meledak.
“Ga usah bawa nyokap gue!” Ucap Alvin dingin.
“Kenapa? Nyokap lo ga sempet ngajarin loe?” Ledek Sivia.

“Maafin gue Vin, gue baru tau sepertinya kata-kata gue waktu itu nyakitin loe. Gue emang ga tau sama apa yang terjadi dengan nyokap loe. Tapi gue mau minta maaf” Gumam Sivia. Tanpa sadar butiran bening mengalir di pipi chubby nya.

Cheers (;!!!

Trisil {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar